HURT (CHAPTER 5)

IMG_1216

Title: Hurt

Cast:

Anna Choi (Choi Ji Eun) as OC

Park Chanyeol as EXO Chanyeol

Kim Jongin as EXO Kai

Wu Yi Fan as Kris

Other Cast:

Ariel Choi (Choi Eun Ri) as Anna Choi Sister

Oh Sehun as Sehun EXO

Byun Baekhyun as Baekhyun EXO

Kim Junmyeon as Suho EXO

Do Kyungsoo as D.O EXO

Kim Jongdae as Chen EXO

Kim Minseok as Xiumin EXO

Zhang Yixing as Lay

Huang Zi Tao as Tao EXO

Luhan as Luhan 

 

Genre: Romance, Slight Angst, OC.

A/N: This story really fresh from oven (read:my brain). All of cast belong to God.

Disclaimer: This story just a fiction. Poster made by me. Already posted here 

Please do not plagiarize

Previous chapter: prologue l 1st l 2nd l 3rd l 4th

Sebelumnya di chapter 4:

“Kau Anna Choi? Orang yang akan berpasangan dengan ku di proyek majalah Nylon nanti?” tanya lelaki itu dengan suara beratnya yang membuat hati Anna tidak karuan. Anna masih tidak percaya bahwa ini sosok asli lelaki yang digilai adiknya. Tubuhnya yang tinggi, suaranya yang berat, lesung pipi nya yang dalam dan senyum lelaki itu. Chanyeol yang melihat Anna terdiam pun heran lalu meletakkan telapak tangannya di dahi untuk memastikan suhu tubuh gadis yang terlihat lemas itu. “Apa kau baik-baik saja?” tanya Chanyeol yang membuyarkan lamunan Anna. Anna pun memegang lengan Chanyeol lalu menjauhkan telapak tangan Chanyeol dari dahinya.

“Bukan u-rusan mu, ma-maksud ku, aku harus p-pergi sekarang juga,” ucap Anna berlalu meninggalkan Chanyeol yang kebingungan. Perasaan Anna sendiri kacau saat Chanyeol meletakkan telapak tangannya dan perasaannya bertambah kacau saat dia berlalu meninggalkan Chanyeol.

‘Apa saja yang baru aku lakukan tadi? Apa yang salah dengan ku sebenarnya?’ batin Anna yang tidak yakin apa yang salah dengan dirinya sendiri.

Chapter 5

“Aku membencimu, terlalu membencimu hingga diriku sendiri tidak bisa menentukan sikapku terhadapmu”

Anna diperjalanan menuju apartemen tidak sadar dirinya termenung setelah pertemuan pertama yang tak terduga dengan Chanyeol. Melihat keluar dengan jendela mobilnya yang terbuka, Anna hanya bisa menghela napasnya yang berat. Manajer Cha yang melihat heran Anna dari samping, bertanya-tanya dalam hati apa yang ada didalam pikiran gadis itu.

“Anna, kau yakin kau baik-baik saja?” tanya manajer Cha cemas. “Aku baik-baik saja manajer Cha, hanya saja hari ini sangat melelahkan bagiku, berapa lama lagi waktu kita sampai di apartemen?” Anna tidak sabar untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya yang sangat lelah.

“30 menit lagi, kau bersabarlah,” ujar manajer Cha yang masih sibuk dengan tablet. Manajer Cha memang berniat mengosongkan jadwal Anna untuk besok hari agar gadis itu bisa beristirahat.

***

Manajer Kim dan EXO diperjalanan menuju apartemen mereka. Mobil yang berisi Xiumin, Chen, Tao, Lay, Suho dan manajer Kim terlihat beberapa dari mereka yang masih terjaga.

“Aku merasa tidak adil dengan hasi rapat tadi kenapa kita hanya menjadi sahabat gadis itu?” protes Xiumin berbicara dengan Chen. “Sudah keputusan tetap, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” jawab Chen yang sibuk dengan ponselnya. “Hyung memang kenapa dengan hasil rapat? Kau ingin menjadi kekasih gadis itu di sesi foto nanti?” tanya Suho yang penasaran dengan pertanyaan Xiumin tadi.

“Bukan itu, hanya saja lebih menyenangkan jika mendapatkan peran seperti Chanyeol dan Kai, betul tidak?” pernyataan Xiumin yang terdengar seperti gagal menyangkal Suho, Chen dan Lay hanya tertawa. “Tidak usah menyangkal hyung, bilang saja kau merasa tidak adil dengan hasil rapat, bukan? Kenapa? Kau tertarik dengan model itu? Memang sih dia terlihat cantik, tidak seperti gadis Asia lainnya, aku penasaran dengan bahasa Inggrisnya yang terdengar seperti orang yang sudah lama tinggal di luar negeri sana? Padahal dia Korea asli kan? Memang sungguh berbeda,” Lay yang terlalu jelas mendeskripsikan Anna hanya dibalas anggukan ringan dari Suho, Chen dan Xiumin.

“Benar sekali, dia memang sangat terlihat berbeda, siapa tadi namanya?” tanya Suho semakin penasaran dengan gadis yang akan menjadi partner di proyek majalah itu.

“Choi choi… Anna Choi! Aku mengingat saat produser Kim memanggilnya Anna, dan juga pada saat rapat aku mendengar marganya Choi,” ucap Chen yang menjawab penasaran Suho akan nama gadis itu.

“Seperti pernah mendengar dan melihat dia, tapi dimana ya?” gumam Suho yang hampir tidak terdengar oleh orang lain. “Aku sangat ingin mencari tahu tentang dirinya, tetapi aku sendiri mengantuk, aku akan cari tahu besok saja,” ujar Lay sebelum tertidur.

***

Tampak dimobil satu lagi yang berisi Chanyeol, Kai, Sehun, Baekhyun dan D.O, tidak ada satu dari mereka yang terlelap. Beberapa diantara mereka masih sibuk dengan ponsel mereka. Kai yang melihat tangannya yang membekas karena digigit oleh Anna tadi hanya tersenyum. Ntah apa yang lucu dari bekas gigitan itu. Chanyeol yang duduk disebelah Kai melihat Kai dengan heran.

“Kai-ya, kau kenapa tersenyum tak menentu melihat tangan mu? Apa kau baik-baik saja? Kau butuh apa? Kompres? Obat? Atau kau ingin aku membawa mu ke rumah sakit jiwa sekarang? Pak supir—“

“Ya hyung! Kau tidak perlu berlebihan seperti itu,” ujar Kai memotong pembicaraan Chanyeol yang mulai ngawur. Melihat perdebatan Chanyeol dan Kai pun mengundang yang lain untuk tertawa.

“Memang Kai tadi ngapain hyung?” tanya Sehun penuh penasaran. “Dia tadi tersenyum sendiri bahkan giginya hampir menyerupai fosil karena kering senyum terlalu lama, lihat saja sekarang bagaimana dirinya tersenyum,” ucap Chanyeol sembari menunjuk Kai.

“Hyung kau sungguh berhenti melebih-lebihkan sesuatu, aku hanya melihat bekas gigitan ditangan ku ini, itu saja,” Kai membalas pembicaraan Chanyeol masih sibuk melihat tangannya itu.

“Siapa yang menggigitmu? Lalu apa yang lucu dari sebuah bekas gigitan?” tanya Chanyeol.

“Benar, apa yang lucu dari sebuah bekas gigitan?” Sehun ikut bertanya.

“Kau tahu, model yang akan menjadi pasangan kita di proyek majalah Nylon tadi? Dia lah yang menggigit tangan ku tadi,” ujar Kai yang masih saja tersenyum sembari melihat tangannya.

“Dia menggigit mu? Kenapa?” Chanyeol tidak berhenti mengintorasi Kai.

“Benar, kenapa dia menggigit mu? Apa karena tampang kau yang terlalu mesum?” Sehun tidak berhenti menambah pertanyaan Chanyeol.

“Ya! Bukan seperti itu. Tapi kau sedikit benar, awal aku bertemu dengannya saat aku tergesa-gesa ke toilet aku tidak sengaja menabraknya, dan aku yang cepat tanggap langsung menangkap badan gadis itu yang hampir terjatuh, memang kami bertahan dengan posisi itu cukup lama karena dia menutup matanya seolah dirinya benar-benar akan terjatuh padahal aku sudah menangkapnya, dan juga aku seolah menikmati pemandangan yang ada didepan ku. Lalu setelah gadis itu membuka matanya dia langsung memaki ku dan meninggalkan ku tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali. Setelah aku selesai dengan urusan ku di toilet, aku mengira rapat dilaksanakan di ruang produser, dan ketika aku tiba di ruang produser aku menemui gadis itu lagi. Gadis aneh itu mengira aku mengikutinya laludia pun berlalu lagi. Setelah gadis itu berlalu manajer Kim menghubungi ku kalau rapat diadakan di lantai 2. Saat memasuki lift aku menemui gadis itu. Disitulah aku berpikir mungkin gadis itu mengira kalau aku adalah penguntit mesum. Lalu dia berteriak, dan aku membungkam mulutnya agar tidak ada keributan, dia tidak menerima lalu menggigit lengan ku ini,” Kai bercerita panjang lebar tentang bekas gigitan yang ada di lengannya.

“Kau menceritakannya sangat detail hingga membuat ku mengantuk,” balas Sehun sembari menyandar di kursi mobil. “Tetapi menarik juga, aku berharap aku juga bisa menemui gadis itu dengan caramu, pasti lucu,” Sehun melanjutkan pembicaraannya sebelum berniat tertidur di mobil.

“Yang aku lihat gadis itu lucu dengan lipstiknya yang berlepotan,” ucap Baekhyun yang mencoba bergabung dengan pembicaraan mereka. “Kau ada-ada saja, tetapi benar gadis itu terlihat berbeda tidak seperti gadis Korea, bahkan tidak terlihat seperti gadis Asia lainnya Entah karena apa, aku juga tidak bisa menjelaskannya secara detail,” ujar Kyungsoo mengeluarkan suaranya untuk ikut dalam pembicaraan.

“Kalian sepertinya sangat mengagumi gadis itu,” ujar Chanyeol setelah mendengar pujian tentang gadis itu dari teman-temannya.

“Memangnya kau tidak?” tanya Kai.

“Jika kau tidak tertarik mau kah kau bertukar posisi dengan ku di sesi foto nanti?” Sehun ikut bertanya.

“Tentunya! Tetapi apa yang bisa kita lakukan? Bukannya hasil rapat sudah tidak bisa diganggu gugat?” ucap Chanyeol seperti menyangkal. Meskipun dirinya sendiri tidak tahu apa yang harus dia sangkal jika benar ia harus berpasangan dengan Anna.

“Sayang sekali, padahal kau mendapatkan peran penting sekali di sesi foto itu, jika aku menjadi dirimu aku akan merasa sangat beruntung, karena peranmu sendiri adalah pelabuhan terkahir seorang gadis dalam kisah cintanya. Kalian mungkin akan memiliki sesi foto menggunakan pakaian pengantin, ntah lah, aku hanya mengira, yang penting aku sangat iri dengan mu hyung,” ujar Kai yang tidak bisa menyembunyikan perasaan irinya.

“Kau tidak perlu merasa iri Kai, bagaimanapun kita hanya akan melakukan sesi foto dengannya bukan memiliki hubungan nyata dengan gadis itu, kau seperti mengagumi gadis aneh itu? benar! Kau bahkan menyebut gadis itu aneh,” Chanyeol mencoba mencari tahu jika Kai benar-benar mengagumi gadis itu apa bukan.

“Aku sendiri juga tidak tahu hyung, ntah aku kagum atau bukan. Memang gadis itu aneh, aneh dengan cara yang lucu,” ujar Kai yang tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Melihat ekspresi wajah Kai dan mendengar pengakuan teman-temannya, Chanyeol merasa sedikit bangga, karena dirinya memiliki peran penting dengan gadis itu. Senyum miring pun membelah di wajah Chanyeol.

***

Anna akhirnya tiba di apartemen berniat langsung beristirahat. Namun niatnya diurung sebentar karena perubahan jadwal dirinya yang telah manajer Cha susun ulang.

“Aku telah mengatur ulang jadwal mu, jadi kau besok libur seharian untuk beristirahat. Mungkin malam ini aku tidak bisa menginap dengan mu karena aku merindukan keponakan ku jadi aku harus ke rumah kakak ku sekarang, kau tidak apa-apa sendirian kan?” tanya manajer Cha sebelum meninggalkan Anna.

“Tidak apa-apa manajer Cha, kau pergilah menemui keponakanmu,” jawab Anna sebelum melanjutkan langkahnya ke kamar.

“Baiklah, jika ada apa-apa kau hubungi aku ya, sampai bertemu!” pamit manajer Cha kemudian berlalu meninggalkan apartemen Anna.

“Aku akan menghubungi mu nanti manajer Cha,” ucap Anna sembari menutup pintu apartemen. Setelah itu Anna pun langsung ke kamar dan menjatuhkan dirinya di kasur. Matanya yang hampir terlelap pun mau tidak mau kembali terjaga karena ponselnya yang berbunyi. Melihat panggilan masuk adalah dari orang tuanya Anna pun langsung menjawab panggilan itu.

“Iya ibu, tadi aku tiba siang di Incheon lalu aku langsung rapat di gedung Nylon dan baru saja sampai di apartemen, ibu bagaimana di Indonesia?” tanya Anna yang sudah merindukan ibunya.

“Ibu baik-baik saja, sudah rawat jalan kan.  Ibu senang mendengar dirimu baik-baik saja, kerja tidak usah diforsir ya sayang, kalau ada apa-apa telepon ibu, sekarang kau beristrihatlah,”

“Baik ibu, aku akan menghubungi mu nanti,” ucap Anna sebelum memutuskan panggilan dengan ibu.

Anna kembali terlelap pun kembali terjaga karena ada panggilan masuk. Kali ini panggilan datang dari Kris. Melihat Kris meminta Anna dengan panggilan video Anna pun merasa malas karena tampilannya yang sangat berantakan. Anna pun mengalihkan panggilan video itu ke panggilan suara.

“Halo Kris, ada apa?” tanya Anna memulai pembicaraan.

“Tidak ada apa-apa, hanya merindukan mu, dan maaf karena aku tidak membalas pesan video mu tadi karena aku berniat untuk menghubungi mu langsung, dan kenapa kau menolak panggilan video ku?” Kris penasaran dengan Anna yang tidak mau meneriman panggilan video darinya.

“Aku baru saja pulang Kris, dan aku sangat lelah malam ini, aku tidak ingin menerima panggilan video mu karena penampilan ku sangat berantakan,” Kris dapat mendengar suara Anna yang kelelahan.

“Penampilan kau yang berantakan? Padahal aku pernah melihat yang lebih buruk pada itu saat kau tertidur,” ucap Kris mencoba menggoda Anna.

“Terserah dirimu saja. Kau sudah di Beijing? Kapan kau akan mengunjungi ku ke Korea?” tanya Anna mencoba menggoda Kris kembali. Kris tertawa kecil sebelum menjawab pertanyaan Anna, “ tidak tahu, kenapa? Kau sangat merindukan ku? Jika kau mau mengakui bahwa dirimu sangat merindukan ku, aku akan terbang ke Korea secepat mungkin,”

“Baiklah Kris, sepertinya aku sangat kenyang mendengar rayuan mu tadi, dan sepertinya aku harus segera beristirahat,” ucap Anna yang berniat memutuskan panggilan dengan Kris.

“Baiklah, tetapi aku sangat penasaran, bukannya jadwalmu kosong? Kenapa dirimu terdengar sangat lelah sekarang ini?” tanya Kris belum ingin memutuskan panggilan dengan Anna.

“Aku tadi ada rapat dadakan dengan proyek majalah Nylon, jadi karena itu aku sangat lelah sekarang,” jawab Anna. “Benarkah? Lalu siapa yang akan menjadi pasangan mu nantinya?” tanya Kris.

“EXO, mereka yang akan menjadi—“

“Kau beristirahatlah, kita bicara tentang itu nantinya, selamat malam Anna. Semoga tidur mu nyenyak,” ucap Kris sebelum memutuskan panggilan dengan Anna.

Anna terdiam mendengar Kris yang mendadak menutup teleponnya terlebih dahulu. Anna yang tidak mau ambil pusing pun langsung mematikan ponselnya agar tidak ada lagi yang menganggu dirinya saat tertidur nanti.

***

Setibanya di apartemen, beberapa member EXO langsung beristirahat dan beberapa dari mereka masih terjaga dan sibuk dengan permainan yang ada diponselnya. Namun berbeda dengan Chanyeol, dia terjaga tetapi tidak sibuk dengan permainan yang ada diponselnya. Dirinya kali ini termenung. Entah apa yang ada dipikiran Chanyeol, hanya saja Chanyeol tidak bisa berhenti memikirkan apa yang dikatakan oleh teman-temannya tadi perihal gadis yang akan menjadi pasangannya untuk sesi foto majalah Nylon. Anna Choi, Chanyeol mencoba mengingat sosok gadis itu, namun satu yang diingat Chanyeol adalah saat pertemuan singkat dengan gadis itu. Saat dia melihat gadis itu dengan rambutnya yang berantakan dan lipstiknya yang berlepotan, gadis itu terlihat lucu  bagi Chanyeol, melihat wajah gadis itu termenung ketika mendengar hasil rapat, rasa khawatir timbul di hati Chanyeol, saat dirinya menabrak gadis itu tidak sengaja, dia menginginkan percakapan yang lebih panjang dengan gadis itu, saat telapak tangannya berada di dahi gadis itu lalu memeriksa suhu tubuh gadis itu, hasrat khawatir Chanyeol semakin dalam, dan saat mata gadis itu bertemu dengan mata Chanyeol, mata cokelat gadis itu seolah mata terindah yang pernah Chanyeol lihat. Saat Chanyeol melihat gadis itu menggigit bibir bawahnya karena gadis itu takut terlihat dirinya gugup, perasaan Chanyeol tidak karuan karena dia tidak bisa membohongi dirinya kalau dia ingin merasakan bagaimana rasanya mencium bibir gadis itu, dan juga pada saat gadis itu tergagap sebelum berlalu, Chanyeol melihat gadis itu sangat menggemaskan. Chanyeol sendiri tidak tahu apa ini hanya hasrat atau perasaan terdalamnya. Chanyeol yang tidak ingin ambil pusing dengan perasaanya itu pun mencoba melupakan apa yang baru saja dia pikirkan dan membiarkan dirinya tenggelam didunia mimpi.

Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca dan menjadi good readers dengan meninggalkan komentar di fanfic ini ❤

Visit blog ku disini

2 thoughts on “HURT (CHAPTER 5)

Leave a comment